Setelah saya mengamati di daerah kampus, saya melihat banyak
daun yang berserakan dan apabila dibakar akan menyebabkan polusi udara dan
dapat merusak lapisah ozon. Ternyata mahasiswa dikampus juga merasakan hal yang
sama, dan beberapa diantaranya mengemukankannya di kegiatan temu akademik. Akan
tetapi untuk sampah daun tidak menjadi suatu masalah karena dapat dijadikan
pupuk tapi yang menjadi masalah adalah dengan sampah-sampah yang sudah tidak
dapat diolah.
Maka dari itu saya memiliki ide untuk membuat suatu ruangan
khusus pembakaran sampah. Dimana di ruangan itu dipasang sebuah transduser yang
mengubah energi panas(suhu) menjadi
listrik. Transduser dipasang dengan pengaman yang memungkinkan transduser dapat
bertahan dengan kondisi panas dan api.
Cara kerja :
Saat sampah dibakar, ruangan akan menjadi panas maka
transduser akan bekerja seperti halnya lampu panel surya dijalan yang dapat menyerap
energi panas. Besaran panas akan
mengaktifkan sensor pada transduser sehingga transduser akan aktif kemudian
menyerap asap dan energi panas kemudian mengolahnya menjadi besaran
listrik. Besaran listrik akan disimpan
sebagai cadangan listrik apabila terjadi mati lampu yang dapat menyebabkan
aktifitas terganggu maka sensor pada transduser akan aktif dan dapat mengalirkan
listrik dan apabila lampu dari pusat sudah menyala maka transduser akan mati
dengan sendiri dan menyimpan kembali energi listrik.
Selain mengurangi volume sampah dan menghindari polusi udara
kita jaga dapat memanfaatkannya. Dan mungkin suatu saat nanti limbah sambah
dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.